BAHAYA DAGING BABI BAGI KESEHATAN
"Katakanlah:
 'Tiadalah aku peroleh wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang 
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu 
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -karena sesungguhnya semua itu kotor-
 atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa dalam
 keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) 
melampaui batas, maka sesungguhnya Rabbmu Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang." (QS. Al An'aam: 145)
Babi
 adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya memakan segala sesuatu 
yang diberikan kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai 
kotoran manusia. Secara psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak 
menyukai matahari, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat tamak, 
dan tidak memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk membela diri 
sekalipun.
Secara fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Di antara parasit-parasit itu adalah sebagai berikut:
- Cacing Taenia Sollum
Parasit
 ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau 
berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan 
daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung 
ini akan dicerna oleh perut manusia. Peristiwa ini akan menghalangi 
perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa 
mencapai lebih dari 3 meter. Cacing ini akan melekat pada dinding usus 
dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur
 makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang 
kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini bisa 
mengeluarkan racun.
Apabila
 pada diri seseorang, khususnya anak-anak, telah diketahui terdapat 
cacing ini di lambungnya maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan 
cemas. Terkadang larva yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki 
saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk 
otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi ini 
dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.
- Cacing Trichinia Spiralis
Cacing
 ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika 
seseorang mengkonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka 
gelembung-gelembung -yang mengandung larva cacing ini- dapat tinggal di 
otot dan daging manusia, sekat antara paru-paru dan jantung, dan di 
daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat 
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan lambat, 
ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat 
tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir dengan 
kematian.
Bisa
 jadi, cacing jenis ini tidak akan membuat seseorang meninggal dalam 
waktu singkat. Namun patut diketahui bahwa cacing-cacing kecil yang 
berkembang di otot-otot tubuh seseorang setelah dia mengkonsumsi daging 
babi bisa dipastikan akan menetap di sana hingga orang itu meninggal dunia.
    ·        Cacing Schistosoma Japonicus
Ini
 adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang 
dilkenal di Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung
 cacing ini. Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh
 atau mencuci tangan dengan air yang mengandung larva cacing yang 
berasal dari kotoran babi. Cacing
 ini dapat menyelinap ke dalam darah, paru-paru, dan hati. Cacing ini 
berkembang dengan sangat cepat, dalam sehari bisa mencapai lebih dari 
20.000 telur, serta dapat membakar kulit, lambung dan hati. Terkadang 
juga menyerang bagian otak dan saraf tulang belakang yang berakibat pada
 kelumpuhan dan kematian.
    ·        Fasciolepsis Buski
Parasit
 ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi 
percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk 
tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia.
 Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah China dan Asia Timur. 
Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare, dan 
pembengkakan di sekujur tubuh, serta bisa menyebabkan kematian.
    ·        Cacing Ascaris
Panjang cacing ini adalah sekitar 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru, radang tenggorokan dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh, kecuali dengan cara operasi.
    ·        Cacing Anklestoma
Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi, atau minum air yang tercemar.
Cacing
 ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa 
menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh,
 pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami 
keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan 
akhirnya bisa menyebabkan kematian.
    ·        Calornorchis Sinensis
Ini
 jenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi,
 yang merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini
 terdapat di China dan Asia Timur, karena orang-orang di sana
 biasa memelihara dan mengkonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan 
pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai dengan diare
 yang parah, tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
    ·        Cacing Paragonimus
Cacing
 ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di China dan Asia
 Tenggara tempat di mana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing 
ini bisa menyebabkan radang paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan 
cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini 
tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa 
menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, di mana penderita akan merasa 
sakit, ludah berwarna cokelat seperti karat, karena terjadi pendarahan 
pada kedua paru-paru.
    ·        Swine Erysipelas
Parasit
 ini terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran 
pada kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. 
Parasit ini bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan 
warna merah dan suhu tubuh tinggi.
Sedang
 kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai penyakit, 
diantaranya adalah TBC, Cacar (Small pox), gatal-gatal (scabies), dan 
Kuman Rusiformas N.
Dalam
 berbagai argumentasi, sebagian orang berpendapat jika peralatan modern 
sudah jauh lebih maju dan bisa menanggulangi cacing-cacing ini sehingga 
tidak berbahaya lagi, karena panas tinggi yang dihasilkan oleh alat 
tersebut. Sayangnya mereka lupa bahwa pengetahuan mereka masih 
memerlukan kajian yang lebih mendalam. Sampai sekarang belum ada seorang
 ahli pun yang bisa memastikan dengan benar berapa derajat panas yang 
digunakan sebagai ukuran baku untuk membunuh cacing-cacing ini. Padahal 
menurut teori, memasak daging yang benar adalah tidak terlalu cepat 
namun juga tidak terlalu lama. Karena jika terlalu cepat dikhawatirkan 
parasit-parasit yang terdapat dalam daging tidak sempat mati sementara 
kalau terlalu lama semua kandungan gizi daging akan hilang dan hanya 
menyisakan toxic (racun). Kalau sudah demikian siapa yang berani 
menjamin kalau daging babi cukup aman untuk dikonsumsi?
Memang benar dalam tubuh sapi juga ada cacing. Cacing tersebut diberi nama  T. Saginata.
 Tapi babi sendiri kadang-kadang juga menjadi sarang cacing jenis ini. 
Namun demikian ada perbedaan yang mendasar antara cacing yang terdapat 
pada sapi dan cacing yang ada pada babi. Saginata yang ada pada babi melangsungkan proses hidupnya dalam tubuh manusia sedangkan saginata
 yang ada pada sapi hanya dapat hidup di dalam sapi dan tidak hidup di 
dalam tubuh manusia, sekalipun sudah terlanjur masuk dalam tubuh 
manusia. Adapun keberadaan saginata dalam tubuh manusia mungkin disebabkan oleh proses masak yang tidak baik di dalam tubuh babi.
Disamping
 itu daging babi adalah daging yang paling sulit dicerna, karena 
kandungan zat lemaknya sangat tinggi. Tabel berikut akan menjelaskan 
kadar lemak yang terdapat dalam daging babi dan hewan lainnya:
| 
Yang Gemuk | 
Yang Sedang | 
Yang Kurus | |
| 
Babi | 
91% | 
60% | 
29% | 
| 
Sapi | 
35% | 
20% | 
6% | 
| 
Kambing | 
56% | 
29% | 
14% | 
Selain
 itu jika dibiarkan berada di udara terbuka maka daging yang pertama 
kali busuk adalah daging babi, diikuti daging domba dan yang terakhir 
adalah daging sapi. Akan tetapi apabila daging-daging tersebut dimasak, maka yang paling lambat masaknya adalah daging babi.
Dari
 hasil penelitian juga diperoleh kesimpulan bahwa daging kambing dan 
daging sapi berada dalam lambung selama 3 jam proses pencernaan 
sempurna, sementara daging babi bisa berada dalam lambung selama 5 jam 
hanya untuk memperoleh hasil pencernaan yang sempurna. 
Singkatnya, Allah swt ketika mengharamkan babi pasti memiliki maksud yang baik. Allah
 swt faham betul batas kemampuan tubuh manusia mencerna makanan dan 
mempertahankan diri dari berbagai macam serangan parasit itu seperti 
apa, karena bagaimanapun kita ini adalah ciptaan-Nya. Allah-lah yang 
mendesain tubuh kita, jadi Allah swt pasti tahu betul apa kelemahan kita
 dan usaha apa yang harus dilakukan-Nya untuk melindungi diri kita. Namun
 jika ada seorang penantang bertanya untuk apa babi diciptakan jika 
tidak untuk dimakan? Maka kita bisa menjawabnya dengan mengatakan bahwa 
di dalam tubuh babi ada hal yang bisa kita petik pelajarannya dan 
kemudian kita hindari sebagaimana naluri kita selalu berkata untuk 
sedapat mungkin menghindarkan diri dari pengaruh virus flu atau bibit 
penyakit lainnya. Namun jika dia masih juga bersikukuh tentang babi, 
maka paling tidak dia harus bisa membuktikan bahwa daging tersebut aman 
dari pengaruh parasit maupun kandungan lemaknya yang tinggi. Apa dia dapat melakukannya sementara para ahli saja tidak benar-benar berani menjaminnya? --@--
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar